Monday, 9 April 2012

Kisah bau KASTURI dan ZINA.






Ada seorang pemuda yang menjual kain dari rumah ke ...rumah. Ia mempunyai susuk tubuh yang tegap dan rupa yang tampan.

Suatu hari ia lewat di jalan-jalan dan seorang wanita telah memanggilnya dan memintanya untuk masuk ke dalam rumah, apabila pemuda itu masuk ke dalam rumah maka wanita itu terus mengunci pintu. Terkejut dengan perbuatan wanita tersebut, pemuda itu mengingatkanya dengan Allah dan azab yang pedih..

Tapi sia-sia.. Amarah wanita itu semakin bertambah. Wanita itu menyatakan betapa ia ingin melepaskan perasaan rindu dendamnya yang terpendam sejak sekian lama terhadap lelaki tersebut.

Wanita itu berkata pada pemuda penjual kain: “Jika anda tidak melakukan apa yang aku perintahkan pada kamu nescaya aku akan menjerit minta tolong. Aku akan beritahu kepada semua orang bahawa kamu menceroboh masuk dan memaksa ku melakukan perkara sumbang. Sudah tentu orang akan mempercayai kata-kataku ini.”

Melihat sikap wanita itu yang nekad. Pemuda itu menyuruhnya pergi bersiap-siap dan ia minta izin untuk masuk ke bilik air dengan alasan kononya ia juga ingin mempersiapkan diri. Apabila masuk ke bilik air, tubuh pemuda itu dengan sendiri rasa gementar daripada rasa takut dan jatuh dalam lumpur dosa dan tiba-tiba timbul dalam fikirannya satu jalan keluar.

Pemuda itu pun buang air besar dan ia lumurkan seluruh badan dengan najisnya sendiri. Sambil menangis ia berkata: “Daripada aku terjerumus dalam najis dosa dan kemurkaan Allah maka lebih baik aku lumurkan diriku dengan najis dunia yang busuk ini.”

Apabila pemuda itu keluar dari bilik mandi, ia dapati wanita itu sudah menunggunya. Ia melihat sendiri betapa terperanjatnya wanita itu dan wanita itu merasa sangat merasa jijik dengan keadaannya. Lalu wanita itu menjerit marah dan menyuruh pemuda itu keluar dari rumahnya dengan segera.

Lepaslah si pemuda dari dugaan yang amat berat. Dalam perjalanan pulang ia terdengar azan berkumandang.Ia terus balik ke rumah membersihkan diri. Dan dengan perasaan malu dengan bauan yang tak enak pada tubuhnya ia terus melangkahkan kakinya ke masjid.

Setelah selesai solat, pemuda itu menjadi panik apabila semua mata para jemaah tertumpu ke arahnya. Dalam keadaan tersipu-sipu ia mohon maaf. Apabila ia ingin beredar, jemaah masjid mengerumuninya dan bertanya kepadanya dari mana ia mendapat bauan yang sangat wangi itu. Semua ahli jemaah dapat mencium bauan kasturi yang semerbak harumannya..
Dikatakan bahawa bauan itu kekal dalam diri pemuda itu sampai akhir ajalnya. Ia di kenali dengan panggilan Abu Bakar “Al Miski” bermaksud Pemuda Kasturi..


Dosa yang lebih besar dari berzina ...




                                                                                                                                                                              Pada suatu senja yang lengang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-hayung. Pakaianya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam.

Kerudungnya menutup hampir seluruh wajahnya tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang telah meroyak hidupnya.



Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu perlahan-lahan sambil memberi salam.


Maka terdengarlah ucapan dari dalam,

"Silakan masuk"


Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya

berderai tatkala ia berkata,

"Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."


"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut.


"Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik..


"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.


Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina".


Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak.


Perempuan itu meneruskan,

"Dari perzinaan itu saya pun... hamil. Setelah anak itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai... mati," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.


Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik,

"Perempuan bejad, pergi kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku kerana perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata kerana jijik.


Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa..


Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu.. Bahkan ia tak tahu mahu dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya.


Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,

"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"


Nabi Musa terperanjat.

"Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?"

Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.

"Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?"


"! Ada!" jawab Jibril dengan tegas.


"Dosa apakah itu?" tanya Nabi Musa.


"Orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina".


Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Bererti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan

tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.


Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh bererti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu ada, di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima kedatangannya.



Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban solat dengan istiqomah.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...